AfD pada hari Rabu melarang Krah tampil di acara-acara kampanye pemilihan Uni Eropa, setelah partai Le Pen mengumumkan perpecahan tersebut.
Setelah pertemuan krisis dengan petinggi AfD, Krah mengatakan dia juga akan meninggalkan komite pengarah federal partai.
Langkah Le Pen bisa menjadi langkah pertama menuju penataan kembali partai-partai sayap kanan yang diwakili di legislatif Uni Eropa. Mereka saat ini dibagi menjadi dua kelompok, menghambat mereka untuk mengamankan pos-pos kunci dalam pemerintahan blok tersebut.
Kelompok Konservatif dan Reformis Eropa, atau ECR, termasuk partai-partai Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni dan Eric Emmour dari Prancis, sementara partai Le Pen dan AfD termasuk dalam Identitas dan Demokrasi, atau ID.
RN Le Pen diperkirakan akan mengalahkan kelompok Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam pemilihan Uni Eropa dan memiliki keunggulan dua digit dalam jajak pendapat menjelang pemungutan suara 6-9 Juni.
Keputusan RN untuk mengakhiri hubungan dengan AfD pertama kali dilaporkan oleh surat kabar Liberation. Juru bicara AfD Daniel Tapp menolak berkomentar dan merujuk pada pertemuan kepemimpinan partai pada Rabu pagi di mana masalah ini akan dibahas.
Kedua pihak sudah berselisih menyusul laporan media bahwa anggota AfD menghadiri pertemuan di mana skema remigrasi dibahas yang menggemakan kebijakan Nais. Pembicaraan antara Le Pen dan pemimpin AfD Alice Weidel di Paris tidak menyelesaikan konflik.
“Tidak ada perang antar kelompok. Ada diskusi yang sedang berlangsung tentang bagaimana kita dapat menggulingkan mayoritas di parlemen Eropa,” kata Le Pen kepada Europe 1 pada hari Rabu.
Partai-partai sayap kanan dapat menemukan kesamaan pada isu-isu termasuk kontrol perbatasan, “keinginan untuk tetap berdaulat” dan “membela hak veto bangsa-bangsa”, katanya.
Sebagai tanda kemungkinan pergerakan, Le Pen menghadiri pertemuan di Madrid pada hari Minggu dengan Vox Spanyol, yang merupakan bagian dari ECR.
RN dalam beberapa tahun terakhir telah berusaha untuk menggambarkan dirinya sebagai partai moderat yang memprioritaskan ekonomi dan mata pencaharian masyarakat.